Sunday, February 12, 2017

[Tugas Sekolah] Menyikapi Pengaruh Hallyu “Gelombang Korea” di Indonesia

[Judul Opini]
Menyikapi Pengaruh Hallyu “Gelombang Korea” di Indonesia


[Paragraf Latar Belakang]
Korea (Korea Selatan) merupakan salah satu dari deretan negara besar di asia, negara dengan sebutan negeri ginseng ini semakin tenar hampir di seluruh belahan dunia, terutama saat pra dan pasca ajang olahraga sepak bola terbesar “Piala Dunia 2002 Korea-Jepang” dilangsungkan. Bermacam promosi yang dilakukan Korea ternyata tidak berhenti disitu saja, dengan dominasi promosi melalui unsur seni, Korea berhasil melakukan penetrasi tidak hanya di asia, namun juga ke daratan eropa dan amerika.


Gencarnya penetrasi yang dilakukan Korea untuk mengenalkan bangsa dan budayanya melalui unsur seni, memicu banyak kalangan di negara lain di berbagai belahan dunia untuk mengenal dan mempelajari bahasa serta budaya Korea, fenomena ini dikenal pula dengan istilah “Hallyu” atau “Korean Wave (Gelombang Korea)”.


[Paragraf Rumusan Masalah]
Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru, sama halnya ketika pengaruh negara barat masuk ke daratan asia. Namun dengan penetrasi masif yang dilakukan Korea, yang akhirnya berhasil menyalip dan mengungguli pengaruh budaya ke berbagai negara di belahan dunia, termasuk Indonesia. Seiring waktu dan perkembangan media, pengaruh Hallyu semakin kuat didukung dengan karya-karya yang tanpa henti dibuat dan disebarkan. Produk seni yang menjadi media yang dipopulerkan pun beragam, mulai dari drama, musik, dan film. Tak heran di era perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini pengaruh Hallyu seakan sudah tidak bisa dibendung, dengan kata lain budaya dan nuansa Korea sudah wajar dijumpai di tanah air.


[Paragraf Pertajam Masalah]
Secara sadar atau tidak, pengaruh Hallyu di Indonesia sudah begitu kental, hal ini menimbulkan banyak pandangan dari berbagai aspek. Banyak hal yang menjadi indikasi seperti film drama korea serta musik K-Pop (Korean Pop) pada khususnya yang semakin membanjiri pasar industri seni dan kreatif. Tidak hanya itu, bahkan sudah banyak pelaku bisnis yang membawa produk-produk Korea yang menjalar di tanah air.


Pada situasi tertentu, hal ini tentu menciptakan keresahan akan pola konsumtif masyarakat yang seolah terjajah produk luar, lebih jauh ketakutan akan adanya pergeseran budaya pada generasi muda yang terus habis digerogoti. Menyikapi hal ini tentu tidak mudah, namun dengan pandangan terbuka dan bijak serta adanya pemahaman dan perhatian dari masyarakat itu sendiri, setidaknya meminimalisir kegelisahan yang muncul.


[Paragraf Opini Solusi]
Melakukan penolakan terhadap budaya luar tentu bukan satu-satunya solusi, namun upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali dan memahami budaya luar tersebut. Jika melihat dari perspektif lain, adanya pengaruh budaya luar bisa juga menimbulkan cross-cultural dalam esensi yang positif, kolaborasi budaya bisa dilakukan untuk memperkaya wawasan masyarakat dan justru membangkitkan semangat untuk mengenal suatu budaya lebih jauh. Perihal ini tentu harus ada pemahaman dari semua pihak dalam berbagai aspek untuk mengedukasi masyarakat, dengan sedikit kontrol diharapkan memberikan dampak dan pemahaman yang baik, dibanding adanya sikap antipati yang justru membuat sudut pandang menjadi bias.


[Paragraf Pertajam Solusi dan Simpulan Opini]
Banyak efek yang bisa ditelaah dari Hallyu, dengan fenomena semacam ini mampu menggebrak kondisi bangsa dalam hal budaya, sehingga memberikan daya picu masyarakat untuk lebih mengenal budaya lebih luas. Tidak sedikit generasi muda yang terpacu kreativitasnya dalam karya seni tanpa melupakan budaya asli bangsa. Beragam karya seni bermunculan dengan banyak variasinya, mengkolaborasikan Hallyu dengan budaya asli, sembari mengenal dan mempromosikan budaya bangsa secara global. Diharapkan adanya pemahaman melalui budaya ini justru semakin meningkatkan daya produktif masyarakat dalam hal inovasi, sehingga dapat menciptakan peningkatan nilai jual dalam industri seni dan kreatif, yang tentu dapat berdampak signifikan untuk peningkatan ekonomi bangsa dan tanah air.

No comments:

Post a Comment