Wednesday, August 26, 2015

upgrade KTP seumur hidup

Berawal dari cerita tahun lalu soal mengurus kartu ATM http://blog.bepsml.name/2014/12/urus-kartu-atm-dan-ktp-hilang.html, NAH beberapa bulan lalu sempat mudik dan gw gunakan kesempatan yang singkat tersebut untuk mengurus KTP yang hilang entah kemana. Pada hari terakhir gw stay di kampung halaman, ternyata masih ada urusan lain yang perlu ditangani, hampir lupa tujuan utama untuk mengajukan pembuatan KTP pengganti, tepat setelah jam makan siang pada hari tersebut langsung gerak cepat untuk menyusun rencana.

Tanpa pikir panjang dengan berbekal dokumen seadanya yang mungkin diperlukan, tujuan pertama yang akan didatangi adalah kantor kelurahan. Sebetulnya di setiap RT/RW sudah ada petugas yang biasa mengurusi administrasi warga, berhubung waktu mepet saat itu tidak berfikir untuk datang terlebih dahulu ke pak RT, jika ada banyak waktu maka sempatkanlah, sembari bersilaturahmi. Ntar kalo ilang lagi ya pak XD.

Sampai di kantor kelurahan tampak petugas sudah mulai sepi, kemungkinan karena gw datang terlalu siang bahkan hampir sore, beruntunglah masih ada petugas yang masih standby dan mau menerima serta mendengarkan curhatan gw, setelah mengutarakan maksud serta tujuan, barulah petugas kelurahan memberikan form surat pengantar untuk kemudian nanti diberikan ke kantor kecamatan. Belum selesai mengisi form, pak petugas menanyakan pas foto dan celakanya menariknya gw gak mempersiapkan itu, karena berfikir data-data untuk keperluan KTP sudah terekam dalam database saat pertama kali pembuatan e-KTP. Sembari memohon agar pak petugas nya untuk setia menunggu, beruntunglah gw masih menyimpan foto digital, dan meluncurlah cari tempat percetakan terdekat. 30 menit kemudian kembali ke kantor kelurahan dan tampak pak petugas dengan lesu menunggu. Ternyata si foto tersebut digunakan hanya untuk ditempel pada surat pengantar, dan 1 foto untuk lampiran ke kecamatan. Sembari berterimakasih tak lupo salam tempel untuk mengganti waktu ngaso sang petugas yang mungkin terpotong. Ingat kalo salaman itu harus nempel tanda keakraban :p

Hari sudah masuk waktu sore, syukurlah kantor kecamatan tidak jauh dari kelurahan dimana gw meminta surat pengantar, sampai di kantor kecamatan bertemu dengan penerima tamu, dengan singkat menjelaskan kedatangan dilengkapi dokumen yang sudah dipersiapkan. Berhubung karena sudah sore, tidak semua petugas masih berada di kantor termasuk yang mengurusi pembuatan KTP, sehingga dikabari kemungkinan akan di proses keesokan harinya dan sudah langsung bisa diambil.
Meski gw gak bisa memastikan bisa ambil besok harinya, karena malam harinya akan langsung balik ke Ibukota, beruntung pengambilan KTP ternyata bisa diwakilkan, setidaknya dokumen persyaratan sudah gw berikan semua.

Lalu apanya yang seumur hidup? oh ya malah kebanyakan cerita. Berbulan-bulan tanpa KTP di Ibukota, karena memang tidak ada keperluan yang benar-benar mendesak untuk menggunakan KTP, dan bahkan hampir lupa. Terakhir mudik saat lebaran barulah gw terima KTP yang sudah jadi lama semenjak pengajuan itu. Dapat cerita KTP diantar langsung oleh petugas RT/RW tidak lama sebelum lebaran, jadi ceritanya si KTP menginap lumayan lama juga di kantor kecamanatan karena tidak diambil :D sejak pertama pegang KTP itulah melihat ada yang rada unik karena masa berlakunya SEUMUR HIDUP. Berselancar di internet sesuai info dari kemendagri bahwa memang KTP yang dibuat mulai pada penghujung 2014 dan seterusnya berlaku seumur hidup dalam rangka efisiensi anggaran. Soal atuanya tidak tau juga sih berlaku selamanya atau tidak, itu tergantung sama pemerintahnya saja nanti yang mengaturnya mau gimana. Yang penting sekarang gw udah punya KTP lagi dan berlaku SEUMUR HIDUP.

Masuk ke sesi kesimpulan, langkah yang dilakukan untuk pengajuan pembuatan/penggantian KTP adalah:
  1. Disarankan minta surat pengantar dulu ke pak RT, GRATIS
  2. Datang ke kantor kelurahan untuk meminta surat pengantar ke kecamatan, GRATIS
  3. Setelah semua dokumen lengkap, datang ke kantor kecamatan, GRATIS

Dokumen-dokumen yang dipersiapkan:
  1. Surat keterangan kehilangan dari kepolisian, dalam kasus gw kehilangan KTP
  2. Salinan Kartu Keluarga
  3. Pas foto 2x3 sebanyak 2 lembar
  4. Surat pengantar RT jika memang minta ke pak RT
  5. Surat pengantar dari kantor kelurahan
  6. lupa apalagi ya

Hal yang menjadi saran dari pengalaman gw:
  • secanggih apapun jaman, selalu siap sedia pas foto yang dicetak dan disimpan dalam dompet tidak ada salahnya
  • jika pengambilan KTP tidak memungkinkan pada hari yang sama, dan atau akan diambil dan diwakilkan, harap minta surat tanda terima dari kantor kecamatan
selebihnya nanti update, sekian XD

Saturday, August 22, 2015

ekspedisi ke Soetta 779 Bandung

On Trip

Ini perjalanan gw kemarin ke daerah Bandung, setelah dapat tugas mendadak sehari sebelumnya untuk melakukan ekspedisi. Bermodal pengalaman ngebolang ke wilayah bandung dengan sedikit bantuan si mbah, lokasi target pun udah bisa kebayang. Meski dikasih jatah yang lumayan untuk menggunakan pesawat darat eksekutif, gw tetep berencana untuk menggunakan bis saja dengan alasan lebih cepat dan akses lebih mudah, juga sensasi penjelajahan lebih seru ketimbang pake angkutan lain :p

Jam 8 pagi lewat dikit gw mulai beranjak, tak lupa untuk melakukan "panggilan tak perlu dijawab" ke si bang Zul yang kemungkinan besar masih molor. Tujuan pertama adalah terminal bis Depok, sebenernya ini bukan pilihan awal, karena pilihan gw pertama adalah bis Primajasa Cililitan-Tasikmalaya, dan turun di tol keluar cileunyi. Turun dari kopaja dengan tiket IDR 4000 sampailah di st Kalibata, dan langsung sambung KRL arah Depok yang tiketnya paling kepotong IDR 2000 dari e-money. Nah! bang Zul pun sms, kasih tau baru bangun dan siap jalan ke Terminal Depok. Terminal nya sendiri dekat ke st Depok Baru dimana gw akan berhenti disana. Tepat jam 9 gw udah standby di terminal Depok, 15 menit kemudian barulah penguasa Kota Depok muncul. Ya bang Zul si penguasa Depok, itulah alasan gw untuk meluncur ke terminal Depok.

Tampaknya cuma ada 1 pilihan bis jurusan Depok-Bandung (terminal Leuwipanjang) bernama MGI, dengan harga tiket terpampang jelas seharga IDR 70000, lebih murah dibanding pake travel tapi hampir dua kali lipat dari harga kalo pake Primajasa dari cililitan sih, berhubung semua pendanaan sudah disiapkan bang Zul jadi tak masalah, jam 10 versi MGI (jam gw masih 10 kurang 20 menit) bis pun mulai melaju. Baru pertama kali gw jalan dari terminal Depok, meski dirasa rada makin jauh, lama perjalanan ternyata gak jauh beda, cuma butuh 3 jam untuk sampai Bandung, jam 13 kita sampe di terminal Bandung, berhubung kepepet jadwal kita putuskan saja untuk lanjut nembak taksi untuk menyusuri Jl Soekarno - Hatta ke arah timur sana, tapi si bapak Taksi udah nembak duluan di harga IDR 100000, deal lah kita. Kalo kepaksa pake duit sendiri sih jangan sampe lebih dari IDR 50000, orang ternyata lokasi target deket juga dari terminal situ.

30 menit sudah kepanasan di dalam taksi menyusuri Soetta, tapi nomor 779 ternyata gak tertulis di gedung-gedung yang udah dilewati, dengan insting untuk mengenali sebuah brand (sok iyey), gedung dimaksud kayaknya udah kelewat, dan kita minta si bapak taksi muter balik di sekitar polda menuju gedung yang udah gw tandain tadi. Tanya pak satpam depan gedung, ternyata bener sampe lah kita di Data Center XL yang bernama Bandung Network Building, tepatnya di samping KPP Pratama Bandung Cicadas.

On Location

Chit chat dikit, barulah kita bisa masuk BNB, salah dugaan yang awalnya kita pikir banyak yang bening-bening, tau nya ni gedung emang khusus DC doang, dan gak tau ni gedung baru atau baru diapain apa gimana, buat mojok sih lumayan sepi, cuman isinye batangan semua XD. Tak lupo isi reg id dan minta approval dari 4 divisi management untuk masuk DC. Di dalem lumayan "anget" dibanding DC tempat lain yang harus siap jaket antartika. SOP dan segala macem nya juga lumayan ketat, good job deh kalo emang beneran dijalankan bukan karena pada takut kena audit :p

3 jam terkunci di dalam DC, akhirnya oprek-oprek pun kelar. Selesai semua kerjaan di BNB tak terbesit sedikitpun mengenai rencana balik, perut tampaknya gemuruh memanggil sesuatu untuk segera masuk, kita baru nyadar cuma sarapan jajanan doang waktu di Depok. Beruntung di BNB sebetulnya kita memang ketemu partner team, dan kebetulan bawa mobil operasional. Sembari menuju arah balik, lanjutlah kita menuju wilayah perkotaan, berhubung di Soetta sekitaran BNB ini masih belum se ramai wilayah kota jadi rada sulit nemu tempat makan yang rada ngabisin anggaran gitu :D. Searching dikit kita putuskan isi perut di Karnivor saja, 1 porsi tenderloin dengan sentuhan blakcpepper dan salad cukup untuk meninabobokan perut, masih keitung cozy lah abis IDR 75000 buat 1 orang. Tepat jam 19 kita cabut dari Bandung, dan 3 jam kemudian sampe juga di Ibukota. Thanks tebengannya Kang Dede XD

Reference

Bandung Network Building XL
Jalan Soekarno-Hatta No. 779 RT/RW 02/10
Kel. Cisaranten Kulon, Kec. Arcamanik
Bandung, Jawa Barat 40293

KPP Pratama Bandung Cicadas
Jalan Soekarno Hatta No. 781 Bandung

Karnivor Restaurant
Jalan Riau No. 127
Bandung, Jawa Barat 40115